Selasa, 27 Januari 2015

JERUK SIAM (Citrus Sinensis)


Persiapan  Lahan
  • Pembuatan saluran air disesuaikan dengan kemiringan tanah.
  • Lubang tanam dibuat 3 bulan sebelum tanam dengan ukuran 50cm x 50 cm x 50 cm, setelah lubang tanam dibuat dibiarkan terbuka, 2 bulan kemudian diisi dengan campuran tanah, Pupuk kandang dan Kompos dengan perbandingan 3 : 1 : 1 dan ditambahkan Petrofur-3G/Sidafur-3G sebanyak 100 gr.
  • Jarak tanam 5m x 5 m atau 4 m x 6 m.
  • Pemasangan ajir pada lubang tanam yang telah berisi media.


Persiapan  Tanam
  • Penanaman sebaiknya dilakukan oada musim hujan.
  • Bibit yang baik dengan ciri-ciri sebagai berikut :  bebas hama dan penyakit, sambungan menutup bagus, batang lurus, batang sambungan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, pada masa pertumbuhan aktif dan berasal dari induk yang unggul dan sehat, bebas dari CVPD.
  • Pembuatan lubang tanam ditengah media tanam sebesar polybag bibit tanaman.
  • Pupuk NPK 150 gr, ZA 100 gr dan Petrofur-3G/Sidafur-3G 50 gr, diberikan pada dasar dan sekeliling lubang tanam.
  • Tanam dengan cara melepas polybag dan diusahakan tanah yang menempel pada bibit tanaman tidak rusak.
  • Pemberian ajir yang kuat bertujuan agar tanaman tidak goyang bila terkena angina dan hujan, kemudian dilakukan penyiraman.


Pemeliharaan
  • Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk secara melingkar dibawa tajuk tanaman bersama-sama dengan penyiangan, pengairan, pembumbunan dan pemberian pupuk kandang.
  • Pemupukan pada awal dan akhir musim hujan, namun pada daerah yang berpengairan pemupukan dapat dilakukan setiap 3 bulan, dosis sbb :


Umur
      Takaran Pemupukan
Gr/pohon/th
Pupuk kandang
Tanaman
N P K
Z A
Kg/pohon/th
 1 Tahun
400
100
5-8
 2 Tahun
700
200
5-8
 3 Tahun
1.100
300
5-8
 4 Tahun
1.400
400
5-8
 5 Tahun
1.700
500
5-8
 6 Tahun
2.100
600
5-8
 7 Tahun
2.400
700
5-8
 8 Tahun
2.700
800
5-8
 9 Tahun
3.000
900
5-8
  >Tahun
3.000
1.000
5-8

  • Pemangkasan pada prinsipnya memotong bagian tanaman yang tidak diinginkan sehingga membentuk kerangka tanaman yang kokoh, pendek, bercabang banyak dan berkembang kesegala arah sehingga memudahkan pemeliharaan dan pemanenan.
  • Pemangkasan pucuk sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan sehingga tanaman akan berbunga pada musim kemarau, pohon yang berbunga pada musim kemarau akan menghasilkan buah yang optimal sebab penyerbukan tidak terganggu oleh hujan, sedangkan pemangkasan pada akhir musim kemarau tanaman akan berbunga pada musim hujan dan biasanya bunga akan gugur pada musim hujan.
  • Penjarangan buah dilakukan terutama pada tanaman yang berumur 4 tahun bertujuan untuk menjaga kesehatan dan produktifitas pohon jeruk masa-masa berikutnya. Buah yang baik adalah buah yang tumbuhnormal dan terkena sinar matahari, sedangkan buah yang tidak terkena sinar matahari sebaiknya dijarangkan/dibuang.
  • Pohon jeruk yang berbuah lebat sebaiknya diberi penyangga agar pohon jeruk tidak menerima beban yang tidak berat.


Pengendalian  Hama  &  Penyakit
Secara umum pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dapat dipadukan adalah :
  • Cara budidaya, yang meliputi ketahanan varietas, pemusnahan tanaman yang terserang dan menjadi sumber penyakit, tanaman pinggiran yang berfungsi sebagai perangkap hama sekaligus menjadi tempat berkembangnya musuh alami, sanitasi, pengairan dan drainase yang baik serta pamupukan yang sesuai.
  • Cara biologis, dengan memanfaatkan musuh alami.
  • Cara mekanis, dengan perangkap dan mematikan OPT.
  • Cara peraturan, yaitu dengan karantina.
  • Cara kimiawi, cara ini pilihan terakhir dalam pengendalian OPT.


Panen  &  Pasca  Panen
  • Buah jeruk siap dipanen dengan tanda-tanda sbb :
    1. Bentuk buah telah penuh.
    2. Warna mulai berubah dari hijau gelap menjadi hijau kekuningan.
    3. Kulit buah lebih mengkilap.
    4. Umur buah sejak dari bunga sampai cukup tua untuk dipetik berkisar 100 hari.
  • Pemetikan harus dilakukan dengan hati-hati agar buah tidak jatuh (rusak).
  • Sortasi buah jeruk disamping untuk membedakan buah yang baik dan rusak juga dilakukan untuk membedakan berdasarkan berat yang biasanya dikelompokkan menjadi 3 klas ( < 100 gram, 100-200 gram dan > 200 gram), tergantung permintaan pasar.
  • Pengemasan maksimal 10 kg/karton, dengan menyusun berdasarkan tingkat kemasakan buah jeruk yang lebih masak berada dibagian atas.
  • Untuk pengiriman antar pulau harus dipertimbangkan lama perjalanan dan tingkat kemasakan waktu buah jeruk dipetik dan dikemas.

JAGUNG HIBRIDA (Zea mays)


Pengolahan  Tanah
  • Pengolahan tanah  I dilakukan 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak system kering.
  • Pengolahan tanah II dilakukan 2 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak berlawanan dari arah pengolahan tanah I serta digaru/diratakan.
  • Dibuat alur tanam dengan jarak 80 cm.
  • Pembuatan saluran air disesuaikan dengan lahan.

Alternatif II
  • Pada lahan bekas padi sawah dibuat alur tanam menggunakan bajak dengan jarak 80 cm.
  • Pembuatan saluran air disesuaikan dengan lahan.

Alternatif III
  • Pada tanah yang sangat 
  • Pembuatan saluran air disesuaikan dengan lahan.


Persiapan  Tanam
  • Dosis pupuk untuk tanaman jagung hibrida 300 kg NPK, 300 kg UREA dan 1.000 kg pupuk kandang per ha.
  • Kebutuhan benih 20 – 25 kg per ha.
  • Satu hari sebelum tanam, tanah diairi agar mudah ditugal.
  • Pembuatan lubang tanam dan lubang pupuk dengan cara ditugal sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.


Tanam
  • Jarak tanam 80 cm x 40 cm (2 tanaman), atau jarak tanam 80 cm x 20 cm (1 tanaman), populasi 62.500 tanaman per ha.
  • Untuk mencegah hama perusak benih, diberikan 10 kg Furadan-3G/Diazinon-10G per ha kedalam lubang benih saat tanam.


Pupuk  Dasar
  • Pupuk dasar berupa 1.000 kg pupuk kandang, 150 kg NPK dan 75 kg UREA per ha diberikan saat tanam dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak 10 cm.
  • Lubang yang telah terisi pupuk ditutup dengan tanah.


Pupuk  Susulan
  • Pupuk susulan  I diberikan pada umur 15-20 HST dengan dosis 150 kg NPK + 75 kg UREA per ha.
  • Pupuk susulan II diberikan umur 30-35 HST dengan dosis 150 kg UREA per ha.
  • Pupuk diberikan dengan cara ditugal didalam batis tanaman dengan jarak 10 cm dari tanaman.
  •  Lubang yang sudah terisi pupuk ditutup dengan tanah.


Jenis,  Waktu,  Dan  Takaran  Pupuk

Jenis

Takaran

                  Takaran

&        Waktu

Pemupukan
Pupuk
(kg/ha)
Dasar
 0 HST
Susulan I
15-20 HST
Susulan II
 30-35 HST
  Pupuk kandang
1.000
1.000
-
-
  N P K
300
150
150
-
  UREA
300
75
75
150
  Jumlah
1.600
1.250
225
150


Pemeliharaan
  • Pengairan dilakukan 1 minggu sekali, tergantung kondisi kelembapan tanah.
  • Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan susulan I dan II.
  • Pembumbunan dilakukan bersamaan pemupukan susulan II.


Pengendalian  Hama  &  Penyakit
  • Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan secepatnya begitu diketahui ada gejala serangan penyakit/hama.
  • Untuk menanggulagi serangan hama penggerek batang, pada umur 15 HST diberikan Furadan-3G/Diazinon-10G pada pucuk tanaman dengan dosis 10 kg per ha.


Panen  &  Pasca  Panen
  • Panen dilakukan pada umur 100 – 110 hari, ditandai dengan kelobot yang sudah kering, biji jagung sudah mengkilat dank eras, bila ditekan dengan kuku tidak meninggalkan bekas.
  • Panen dengan cara mengupas kelobot jagung dilahan, dan mengambil tongkolnya saja.
  • Tongkol segera dijemur sampai kering ( 5-7 hari), kemudian dipipil dan disortasi guna memisahkan biji yang baik dan yang rusak.
  • Jagung pipilan untuk disimpan perlu dikeringkan sampai kadar airnya berkisar 12 %.
  • Produksi sekitar 6 – 8 ton per ha pipilan kering, tergantung pada varietasnya.

BAWANG PUTIH (Allium Sativum)


Pengolahan  Tanah
  • Pengolahan tanah  I  dilakukan 15 hari sebelum tanam dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 25 – 35 cm.
  • Pengolahan tanah  II dilakukan 5 hari sebelum tanam dengan cara mencangkul untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah.
  • Tanah yang sudah dicangkul kemudian diratakan.

Persiapan  Tanam
  • Dosis pupuk untuk tanaman bawang putih 15.000 kg Pupuk kandang, 800 kg NPK dan 400 kg ZA per ha.
  • Satu hari sebelum tanam bedengan disiram agar gembur dan umbi bibit tidak luka saat ditanam.
  • Kebutuhan umbi bibit 600 – 800 kg per ha.
  • Umbi bibit sudah didormansi selama 3-4 bulan, dengan tanda dibelah sudah nampak bakal tunas yang berwarna hijau.
  • Umbi bibit dipotong 1/3 bagian ujung.


Pupuk  Dasar
  • Pupuk dasar dengan dosis 15.000 kg pupuk kandang  per ha, diberikan 5 hari sebelum tanam.
  • Pupuk kandang ditebar rata dipermukaan tanah, kemudian dicangkul dangkal untuk meratakan pupuk kandang dengan tanah.
  • Dibuat bedengan dengan lebar 1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30 cm panjang sesuai dengan petakan.
  • Untuk menanggulangi hama ditanah, sebaiknya ditambahkan 20 kg Furadan-3G/Diazinon-10G per ha dan dicampur dengan pupuk dasar.


Tanam
  • Jarak tanam 20 cm x 20 cm populasi 400.000 rumpun per ha.
  • Sebelum tanam umbi bibit direndam dalam larutan fungisida, insektisida dan hormone perangsang akar selama 30 menit.
  • Penanaman dengan cara membenamkan umbi bibit sampai rata dengan permukaan tanah, dengan mata tunas menghadap keatas.
  •  Permukaan bedengan ditutup dengan jerami kemudian disiram.


Pupuk  Susulan
  • Pupuk susulan  I diberikan umur 15 HST dengan dosis 350 kg NPK + 100 kg ZA per ha.
  •  Pupuk susulan II diberikan pada umur 30 HST dengan dosis 300 kg ZA + 450 kg NPK per ha.
  • Pemupukan dengan cara digarit diantara baris tanaman, atau ditugal pertanaman, kemudian ditutup dengan tanah.


Jenis,  Waktu,  Dan  Takaran  Pupuk

Jenis

Takaran

               Takaran

&         Waktu

Pemupukan
Pupuk
(kg/ha)
Dasar
  -1 HST
Susulan I
 15 HST
Susulan II
 30 HST

 Pupuk kandang


15.000

15.000

-

-

 N P K


800

-

350

450

 ZA


400

-

100

300

 Jumlah


16.200

15.000

450

750




Pemeliharaan
  • Penyiraman dilakukan 2 hari sekali.
  • Penyiangan dilakukan 2 kali, sebelum pemupukan I dan II.
  • Bedengan diusahakan selalu bersih dari gulma.


Pengendalian  Hama  &  Penyakit
  • Beberapa hama penyakit yang sering menyerang tanaman bawang putih adalah :  penyakit bercak unggu, embun tepung, sedangkan hama yang sering menyerang adalah : ulat grayak, ulat daun, dan ulat tanah.
  •  Pemberantasan penyakit/hama dilakukan secepatnya begitu ada serangan penyakit/hama.


Panen  &  Pasca  Panen
  • Panen dilakukan umur 100 – 120 HST, dengan tanda daun mulai menguning (bukan karena penyakit), pangkal batang sudah empuk bila dipijat dengan jari, dan > 70 % tanaman sudah terkulai serta umbi sudah berwarna merah tua dan penuh.
  • Panen dengan cara mencabut dan mengikat dengan tutus (tali dari bamboo).
  • Bawang putih dikeringkan dengan cara digantung pada para-para (sigiran), diusahakan tidak terkena sinar matahari langsung selama 10 – 15 hari.
  • Sortasi atau grading dengan cara memisahkan umbi yang baik dengan umbi yang rusak serta mengelompokkan berdasarkan besar kecilnya umbi.
  • Setelah kering diikat (3-5 kg/ikat) bawang putih telah siap untuk dipasarkan atau disimpan.
  • Cara penyimpanan dengan cara digantung pada para-para (sigiran) digudang berventilasi baik.
  • Produksi rata-rata dapat mencapai 20-25 ton/ha.

BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum)



Pengolahan  Tanah
  • Pengolahan tanah  I  dilakukan 15 hari sebelum tanam dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 – 40 cm.
  • Pengolahan tanah   II  dilakukan 5 hari sebelum tanam dengan cara mencangkul untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah.
  • Dibuat bedengan dengan lebar 1.2 m, tinggi 20 cm, jarak antar bedengan 30 cm panjang sesuai dengan petakan.


Persiapan  Tanam
  •  Dosis pupuk untuk tanaman bawang merah 15.000 kg pupuk kandang, 800 kg NPK, dan 400 kg ZA per ha.
  • Satu hari sebelum tanam bedengan disiram agar gembur dan umbi bibit tidak luka saat tanam.
  • Kebutuhan umbi bibit 800 – 1.000 kg per ha.
  • Umbi bibit sudah didormansi selama 3 – 4 bulan, dengan tanda dibelah sudah nampak bakal tunas yang berwarna hijau.
  • Umbi bibit dipotong 1/3 bagian ujung.


Pupuk  Dasar
  • Pupuk dasar dengan dosis 15.000 kg pupuk kandang, 500 kg NPK per ha, diberikan 1 hari sebelum tanam.
  • Pupuk dicampur rata dan ditaburkan diatas bedengan, kemudian ditutup dengan tanah ± 2-4 cm.
  •  Untuk menanggulangi hama tanaman, sebaiknya ditambahkan 20 kg Furadan-3G/Diazinon-10G per ha, dan dicampur dengan pupuk dasar.


Tanam
  • Jarak tanam 20 cm x 20cm, populasi 200.000 rumpun per ha.
  •  Sebelum tanam umbi bibit direndam dalam larutan insektisida, fungisida dan hormone perangsang akar selama 30 menit.
  • Penanaman dengan cara membenamkan umbi bibit sampai rata dengan permukaan tanah, dengan mata tunas menghadap keatas.
  •  Permukaan bedengan ditutup dengan jerami kemudian disiram.


Pupuk  Susulan
  • Pupuk susulan  I diberikan umur 15 HST dengan dosis 350 kg NPK + 100 kg ZA per ha.
  •  Pupuk susulan II diberikan pada umur 30 HST dengan dosis 300 kg ZA per ha.
  •   Pemupukan dengan cara digarit diantara baris tanaman, kemudian ditutup dengan tanah.


Jenis,  Waktu,  &  Takaran  Pupuk

Jenis

Takaran

              Takaran

&     Waktu

Pemupukan
Pupuk
(kg/ha)
Dasar
 -1 HST
Susulan I
 15 HST
Susulan II
30 HST

 Pupuk kandang


15.000

15.000

-

-

  N P K


800

450

350

-

 ZA


400

-

100

300

 Jumlah

16.200

15.450

450

300



Pemeliharaan
  • Penyiraman dilakukan 2 hari sekali.
  •  Penyiangan dilakukan 2 kali, sebelum pemupukan susulan I dan II.
  • Bedengan diusahakan selalu bersih dari gulma.


Pengendalian  Hama  &  Penyakit
  • Beberapa hama penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah :  ulat daun, ulat tanah, lalat daun dan ulat grayak, sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah :  embun tepung dan bercak ungu.
  • Pemberantasan hama/penyakit dilakukan secepatnya begitu ada serangan hama dan penyakit.


Panen  &  Pasca  Panen
  • Panen dilakukan umur 70-80 HST, dengan tanda pangkal batang sudah empuk bila dipijat dengan jari, daun mulai menguning dan > 70 % tanaman sudah terkulai serta umbi sudah berwarna merah tua dan penuh.
  • Panen dengan cara mencabut dan mengikat dengan tutus (tali dari bambu).
  • Bawang merah dikeringkan dengan cara digantung pada para-para (sigiran) diusahakan tidak terkena sinar matahari langsung selama 7-10 hari.
  • Sortasi dengan cara memisahkan umbi yang baik dengan umbi yang rusak serta mengelompokkan berdasarkan besar kecilnya umbi.
  • Setelah kering diikat (3-5 kg/ikat) bawang merah telah siap untuk dipasarkan atau disimpan.
  • Cara penyimpanan dengan cara digantung pada para-para, digudang yang berventilasi baik.
  • Produksi rata-rata dapat mencapai 20-30 ton per ha.